Bulukumba,pinisinews.com– Seorang guru di Kabupaten Bulukumba menjadi perhatian publik setelah videonya yang merekam atap dan plafon SDN 156 Kalukubodo ambruk menjadi viral di media sosial.
Usai video itu ramai, guru tersebut kemudian menyampaikan permintaan maaf.
Video permintaan maaf itu juga menuai reaksi publik karena sang guru tampak membacakan pernyataan sambil gemetar.
Peristiwa ini mendapat sorotan langsung dari anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, yang turut memberikan respons keras melalui video berdurasi 5:30 menit di akun TikTok pribadinya, @riekediahp_official.
Dalam videonya yang kini viral, Rieke mengecam tindakan pemanggilan terhadap guru yang memviralkan kondisi sekolah tersebut.
“Ada sekolah di Bulukumba yang rusak lalu diviralkan oleh gurunya. Si gurunya dipanggil sama Satgas Dinas Pendidikan, habis itu meminta maaf dibacakan sambil gemetar. Aku nggak nerima,” ujar Rieke tegas.
Rieke menyebut bahwa persoalan ini bukan soal etika perekaman video, tetapi mengenai ketersediaan anggaran untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan di Bulukumba.
Rieke mempertanyakan apakah pemerintah daerah Bulukumba memiliki dan menggunakan anggaran pendidikan secara tepat.
Menurutnya, fokus utama bukan pada tindakan guru yang merekam, melainkan pada kenyataan bahwa sekolah tersebut mengalami kerusakan hingga ambruk.
“Ini bukan persoalan etis atau tidak etis videonya, tapi lebih kepada adakah anggaran untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan,” tegas Rieke.
Ia juga meminta Menteri Keuangan Purbaya serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk turun tangan mengecek alokasi anggaran di daerah tersebut.
“Pak Purbaya, Pak Tito Karnavian, silahkan cek apakah alokasi anggaran dan peruntukannya tepat sasaran atau tidak di Bulukumba. Dan rasa-rasanya auditlah Dinas Pendidikannya,” lanjutnya.
Video Rieke Diah Pitaloka dengan tajuk #JusticeForPakGuruAhmadFirman kini telah ditonton sekitar 90 ribu kali di TikTok, memperluas diskusi publik mengenai kondisi pendidikan di Bulukumba.
Warganet ramai memberikan dukungan kepada guru yang dianggap hanya ingin menunjukkan kondisi sekolah yang membutuhkan perhatian serius di Kabupaten Bulukumba tersebut
